Lokasi : Kampung syuru Fotografer : Jhon Apoka |
Dalam kunjungan kerja ke Papua kali ini,
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo keliling Kabupaten Asmat
di Papua dengan berboncengan mengendarai sepeda motor listrik. Deputi Bidang
Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan
tertulis di Jakarta, Jumat, menyebutkan saat melakukan kunjungan kerja ke
Kabupaten Asmat pada Kamis, 12 Maret 2018, Presiden dan Ibu Negara Iriana
berboncengan menggunakan sepeda motor listrik. Presiden memboncengkan Ibu
Negara Iriana dengan motor listrik berwarna merah menuju Aula Wiyata Mandala,
Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat yang berjarak 2,8 kilometer. Di sepanjang
jalan, banyak warga yang menyambut kehadiran orang nomor satu di Indonesia
tersebut. Presiden dan Ibu Negara Iriana yang keduanya mengenakan kemeja lengan
panjang berwarna putih dan celana panjang berwarna gelap serta menggunakan helm
berwarna putih, sesekali melambaikan tangan membalas sapaan warga. Saat tiba di
aula, Presiden dan Ibu Negara Iriana menyaksikan langsung pemberian makanan
tambahan kepada anak-anak dan ibu-ibu. Selanjutnya mereka berdialog dengan para
ibu bahkan beberapa kali Presiden menggendong anak-anak. Dari aula tersebut,
Presiden dan Ibu Negara Iriana melanjutkan perjalanan dengan motor listrik berwarna
merah menuju proyek infrastruktur di Kampung Kayeh. Di sini tengah dibangun
berbagai proyek infrastruktur untuk Kabupaten Asmat, di antaranya jembatan
gantung. Saat menuju proyek ini, Presiden harus mengendarai motor listrik itu
melewati jembatan panjang yang terbuat dari kayu dan hanya memiliki lebar tidak
lebih dari 3 meter. Ketika tengah menuju proyek infrastruktur, Presiden dan Ibu
Negara Iriana disambut tari-tarian oleh warga. Usai meninjau Kampung Kayeh,
Presiden dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan menyeberangi sungai ke lokasi
pembangunan 114 unit rumah khusus yang telah dibangun sejak 2016 dengan biaya
Rp19,9 miliar. Proyek pembangunan rumah tersebut berada di Kampung Amanamkai,
Distrik Atjs dan Kampung Syuru, Distrik Agats sebanyak 114 Unit dengan
menggunakan speed boat. Tercatat tahun ini kembali dibangun sebanyak 100 unit
rumah khusus yang tersebar di 4 kampung, yakni Kampung Priend Distrik Fayid (34
unit), Kampung Ass dan Kampung Atat Distrik Pulau Tiga (33 unit), dan Kampung
Warkai Distrik Betsbamu (33 unit). Salah satu penyebab penduduk enggan
berpindah ke lokasi rumah khusus yang telah dibangun adalah belum adanya
jembatan penghubung antar kampung yang terpisahkan sungai. Oleh karena itu akan
dibangun 4 jembatan gantung dengan anggaran Rp46 miliar berlokasi di Kampung
Syuru Baru Distrik Agats (72 meter), Kampung Yerfum Distrik Der Koumor (72
meter), Kampung Hainam Distrik Pantai Kasuari (120 meter), dan Kampung Sawaerma
(96 meter). Jalan panggung dari kayu yang sudah lapuk juga akan diperbaiki
dengan jalan beton dengan teknologi pracetak sepanjang sekitar 12 km dengan
lebar rata-rata 4 meter. “Untuk infrastruktur jembatan gantung menerobos ke
arah permukiman akan memutari kota ini sepanjang kurang lebih 12 kilometer.
Semuanya disokong oleh beton, lebih awet dan kita ingin tata ruang di Kabupaten
Asmat bisa lebih tertata kotanya,” ujar Kepala Negara. Saat akan kembali ke
Kampung Kayeh, Presiden bertemu dengan Jokowi, seorang anak berusia 3 tahun.
Presiden pun sempat menggendong Jokowi. “Jokowi ini lahir saat saya dilantik
jadi Presiden,” ucap Presiden. “20 Oktober 2014 berarti ya Pak,” ucap wartawan.
Ketika Presiden dan Ibu Negara Iriana akan kembali ke helipad untuk melanjutkan
perjalanan dengan menggunakan motor listrik, hujan turun dengan lebatnya.
Presiden pun tetap memacu motor listriknya sejauh 3,5 kilometer. Pukul 15.03
WIT, dengan menumpangi helikopter Super Puma Presiden meninggalkan Kabupaten
Asmat menuju Timika, Kabupaten Mimika untuk berganti Pesawat Kepresidenan
Indonesia-1 menuju Sorong, Papua Barat.