Nuri Asmat (bahasa lokal "Urip")

foto by Joseph Renwarin

Burung nuri Asmat, juga dikenal sebagai Eclectus roratus macgillivrayi atau nuri Papua, adalah subspesies dari burung nuri Eclectus roratus. Mereka adalah burung endemik di wilayah hutan hujan Papua, khususnya di daerah Asmat di Provinsi Papua, Indonesia. Berikut adalah beberapa informasi tambahan tentang burung nuri Asmat:

  1. Deskripsi Fisik: Burung nuri Asmat memiliki ukuran sedang hingga besar, dengan panjang sekitar 40-44 cm dan berat sekitar 380-430 gram. Mereka memiliki warna bulu yang mencolok, dengan jantan memiliki warna hijau cerah dengan sayap dan ekor biru tua, sedangkan betina memiliki warna merah cerah dengan bagian atas tubuh hijau. Mata jantan berwarna orange, sementara betina berwarna kuning.

  2. Habitat: Burung nuri Asmat biasanya ditemukan di hutan hujan dataran rendah dan pegunungan, terutama di daerah Asmat di Papua. Mereka juga dapat ditemukan di tepi hutan dan hutan sekunder.

  3. Perilaku: Burung nuri Asmat biasanya hidup dalam kelompok kecil atau pasangan. Mereka aktif pada pagi dan sore hari, sering terlihat mencari makan di pohon-pohon berbuah atau memakan nektar bunga. Mereka juga terkenal akan suara panggilan mereka yang khas.

  4. Makanan: Diet burung nuri Asmat terdiri dari buah-buahan, biji-bijian, dan nektar bunga. Mereka juga dapat memakan serangga kecil dan larva yang mereka temukan di dalam pohon.

  5. Konservasi: Burung nuri Asmat terancam oleh hilangnya habitat akibat deforestasi dan perburuan ilegal. Namun, karena mereka endemik di Papua, beberapa upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi habitat mereka, termasuk pendirian kawasan konservasi dan penegakan hukum terhadap perburuan ilegal.

Burung nuri Asmat merupakan bagian penting dari ekosistem hutan hujan Papua dan menjadi salah satu daya tarik bagi pengamat burung dan ekowisata di daerah tersebut. Upaya pelestarian yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di alam liar.


Red KAF

etnografi

1 Comments

  1. Segelintir warga Agats seolah ingin menjadi pengasuh si Urip tapi asuhannya terus gundah karna sangkar bukan istananya !

    ReplyDelete
Previous Post Next Post