Dahulu
kalah hidup seorang perempuan yang cantik jelita bernama Mbis. Ia memiliki
wajah yang bisa membuat semua pria ingin mempersuntingnya. Mbis hidup disebuah
kampong yang jauh, perjalanannya bisa memakan waktu tiga hari hingga sampai
ketempat dimana Mbis tinggal.
Mbis
memiliki hati yang sangat baik, suaranya pun sangat halus. Pria yang berhasil
memiliki hati Mbis, bernama Dawer. Ia seorang pemburu yang handal hasil
buruannya tidak pernah mengecewakan. Akan tetapi dia memiliki sifat pecemburu
akibat mempersunting Mbis yang cantik jelita.
Dawer
tidak pernah memberikan kesempatan kepada Mbis untuk bisa bergaul dengan
siapapun. Hal ini karena adanya ketakutan dari Dawer terhadap Mbis yang bisa di
culik oleh pria lain. Kecemburuan ini, berdampak buruk terhadap Mbis yang
cantik jelita berubah menjadi seorang wanita yang sangat bau an jelek.
Nasib
Mbis semakin para ketika Dawer pergi berburu. Dimana dia membungkus Mbis dengan
Tapin (tikar yang terbuat dari pandan hutan) dan mengunci semua akses keluar
yang ada di rumah mereka. Hal ini terus berlanjut sehingga membuat hati kedua
orang tua Mbis menjadi risau dan sedih. Sebab mereka berharap Dawet bisa
menjaga anak mereka, tetapi semua harapan itu pupus dengan perilaku Dawer
kepada anak mereka.
Suatu
hari Dawer berencana pergi jauh ke dalam hutan untuk mencari hewan buruannya.
Sebab di daerah yang selama ini menjadi tempat ia berburu hewannya sudah
berkurang. Mendengar rencana Dawer yang hendak berburu, kedua orang tua Mbis
menyusun rencana untuk membebaskan anak mereka dari cengraman Dawer.
Ketika
hari itu tiba, seperti biasanya Dawer melakukan hal yang sama untuk menyekap
istrinya, Mbis. Setelah ia memastikan semuanya sudah sesuai rencananya ia pun
pergi meninggalkan istrinya sendiri didalam rumah mereka. Kepergian Dawer
terdengar oleh kedua orang tua Mbis mereka bergegas ke rumah anaknya lalu
membebas Mbis.
Setelah
bebas Mbis dimandikan di pinggir kali, lalu disiapkan perbekalannya agar pergi
jauh dari Dawer. Semua telah siap dengan semua perbekalannya Mbis bersama kedua
orang tuanya meninggalkan tempat tinggalnya menuju hulu sungai Sirets.
Pada
saat, Dawer pulang didapati rumahnya sudah terbuka dan istrinya Mbis sudah
tidak berada didalam rumah. Melihat hal ini, Dawer menangis meratapi istrinya
yang telah meninggalkannya. Seluruh tetangga tidak ada yang peduli dengan nya
akibat dari perlakuannya kepada Mbis yang tidak manusiawi.
Dalam
perjalanan mereka bertemu dengan seekor burung Kasuari. Kedua orang tua Mbis
menitipkan anak mereka kepada kasuari agar bisa dijaga dari kejaran Dawer.
kasuari berjanji akan mencarikan pasangan hidup yang pantas untuk Mbis kepada
kedua orang tuanya.
Suatu
ketika kasuari mendengar bahwa ada seorang lelaki yang baik hati yang dihidup
diatas pohon Yimenbot. Kehebatan pria ini terdegar sampai ke kampong – kampong
karena memiliki kemampuan mengukir. Mendengar hal itu, kasuari mengajak Mbis
untuk menemui pria yang hidup di atas Yimenbot.
Kasuari
meminta Mbis menaiki punggungnya, lalu mereka pergi menuju ke tempat tinggal
pria itu, yang bernama pupurpits. Sesampai dibawah pohon kasuari berpesan
kepada Mbis bahwa laki-laki pilihanya ini akan membuatnya bahagia, tidak
seperti suami mu yang sebelumnya. Lalu pergilah kasuari meninggalkan Mbis seorang
diri dibawa pohon Yimenbot.
Akhirnya
Mbis menikah dengan Pupurpits mereka hidup bahagia seperti yang dikatakan
Kasuari kepadanya. Akan tetapi, tidak semua hal itu kekal dalam perjalanannya.
Mbis mendapat penyakit yang ada obatnya, akhirnya Pupurpits meminta kepada
istrinya agar kecantikannya bisa diabadikan dalam sebuah ukiran.
Setelah
ucapanya itu, pupupits mulai mengukir sang istri, ia memerlukan waktu
berbulan-bulan untuk memindahkan kecantikan Mbis kedalam sebuah batang kayu Tou
yang besar. Dengan begitu setiap orang akan memahami betapa cantiknya Mbis
demikian pula budi pekertinya. Konon hasil patung itu menjadi hasil karya
terbaik dari si pengukir, pupupits.
Akhirnya,
Mbis pun meninggal dunia diikuti dengan selesainya ukiran patung yang dibuat suaminya.
Walaupun kesedihan yang mendalam dialami oleh pupurpits, arwah dari Mbis tidak
pergi tetapi menyatuh dengan ukiran yang dibuat Pupurpits. Akhirnya hasil karya
ini dikenal dengan nama patung Mbis, kecantikan patung Mbis sudah menyebar di
berbagai dunia lewat ukiran-ukiran para pengukir atau Wowpits.
Jangan
lupa….!!! ikuti terus blog ini yang akan menampilkan hal-hal menarik mengenai
suku Asmat.
Ndormom…o….